Kuliah umum "Perkembangan Terbaru IFRS dan Akuntansi Global" via IAI Exchange oleh Ersa Tri Wahyuni, langsung dari Manchester, Inggris.
Sabtu, 21 September 2013
Video - Kuliah Umum Perkembangan Terbaru IFRS dan Akuntansi Global
Kuliah umum "Perkembangan Terbaru IFRS dan Akuntansi Global" via IAI Exchange oleh Ersa Tri Wahyuni, langsung dari Manchester, Inggris.
Adopsi IFRS
Mengadopsi IFRS berarti mengadopsi
bahasa pelaporan keuangan global yang akan membuat suatu perusahaan
dapat dimengerti oleh pasar global. Suatu perusahaan, tentunya, akan
memiliki daya saing lebih besar ketika mengadopsi IFRS dalam laporan
keuangannya. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang telah mengadopsi
IFRS mengalami kemajuan yang signifikan saat memasuki pasar modal
global.
Di seluruh dunia, IFRS telah diadopsi
oleh banyak negara, termasuk negara-negara Uni Eropa (ya iyalah),
Afrika, Asia, Amerika Latin dan Australia. Di kawasan Asia, Hong Kong,
Filipina dan Singapura pun telah mengadopsinya. Sejak 2008, diperkirakan
sekitar 80 negara mengharuskan perusahaan yang telah terdaftar dalam
bursa efek global menerapkan IFRS dalam mempersiapkan dan
mempresentasikan laporan keuangannya.
Contoh IFRS Timeline for Adoption
Di Indonesia, konvergensi IFRS dengan
Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan hal yang sangat
penting. Perubahan tata cara pelaporan keuangan dari Generally Accepted
Accounting Principles (GAAP), PSAK, atau lainnya ke IFRS berdampak
sangat luas. IFRS akan menjadi “kompetensi wajib-baru” bagi akuntan
publik, penilai (appraiser), akuntan manajemen, regulator dan akuntan
pendidik. Mampukah para akuntan menghadapi perubahan yang secara
terus-menerus akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pasar global
terhadap informasi keuangan? Bagaimanakah persiapan Indonesia untuk IFRS
ini?
Sejak tahun 2004, IAI telah melakukan
harmonisasi antara PSAK/Indonesian GAAP dan IFRS. Konvergensi IFRS
diharapkan akan tercapai pada 2012. Walaupun IFRS masih belum diterapkan
secara penuh saat ini, persiapan dan kesiapan untuk menyambutnya akan
memberikan daya saing tersendiri untuk entitas bisnis di Indonesia.
.
Dengan kesiapan adopsi IFRS sebagai
standar akuntansi global yang tunggal, perusahaan Indonesia akan siap
dan mampu untuk bertransaksi, termasuk merger dan akuisisi, lintas
negara. Sejumlah akuisisi lintas negara telah terjadi di Indonesia,
misalnya akuisisi Philip Morris terhadap Sampoerna (Mei 2005), akuisisi
Khazanah Bank terhadap Bank Lippo dan Bank Niaga (Agustus 2005), ataupun
UOB terhadap Buana (Juli 2005). Sebagaimana yang dikatakan Thomas
Friedman, “The World is Flat”, aktivitas merger dan akuisisi lintas
negara bukanlah hal yang tidak lazim. Karena IFRS dimaksudkan sebagai
standar akuntansi tunggal global, kesiapan industri akuntansi Indonesia
untuk mengadopsi IFRS akan menjadi daya saing di tingkat global. Inilah
keuntungan dari mengadopsi IFRS.
Pertanyaan dan tantangan
tradisionalnya: apakah implementasi IFRS membutuhkan biaya yang besar?
Beberapa pihak sudah mengeluhkan besarnya investasi di bidang sistem
informasi dan teknologi informasi yang harus dipikul perusahaan untuk
mengikuti persyaratan yang diharuskan. Jawaban untuk pertanyaan ini
adalah jelas, adopsi IFRS membutuhkan biaya, energi dan waktu yang tidak
ringan, tetapi biaya untuk tidak mengadopsinya akan jauh lebih
signifikan. Komitmen manajemen perusahaan Indonesia untuk mengadopsi
IFRS merupakan syarat mutlak untuk meningkatkan daya saing perusahaan
Indonesia di masa depan.
Kalo
menurutku, KAP ato konsultan IFRS di Indonesia juga banyak yang belum
menguasai aplikasi IFRS ini. Mereka langsung patok harga mahal karena
tidak mengusai aplikasi IFRS pada perusahaan. Dalam artian, mereka
kurang 'membumi' dalam penerapan IFRS itu. Jadi, kurang mempertimbangkan
biaya dan manfaat. Ada beberapa transaksi tidak material pun
diperhitungkan dalam penerapan IFRS. Hal inilah yang sering dikeluhkan
orang. Bahkan untuk beberapa penerapan PSAK yang berbasis IFRS seperti
PSAK 16, kami bisa melakukan sendiri tanpa konsultan dan telah diaudit
tanpa koreksi signifikan. Sedangkan untuk PSAK 50 dan 55, kami juga bisa
memilih konsultan dengan biaya murah. Memang, penguasaan akan bisnis
perusahaan sangat penting bagi akuntan perusahaan agar perusahaan tidak
perlu membayar mahal untuk konsultan IFRS.
Oleh:
by Sahat Parlindungan Simarmata - www.sahatsimarmata.com
Sumber: http://blog-akuntansi.blogspot.com/2010/05/adopsi-ifrs.html
IFRS - International Financial Reporting Standards
IFRS adalah standar yang digunakan sebagai pedoman untuk pelaporan
keuangan global. Lengkapnya begini, International Financial Reporting
Standards (IFRS) adalah Standar, Interpretasi dan Kerangka Kerja dalam
rangka Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan yang diadopsi oleh
International Accounting Standards Board (IASB).
Banyak standar membentuk bagian dari
IFRS. Sebelumnya IFRS ini lebih dikenal dengan nama International
Accounting Standards (IAS). IAS yang diterbitkan antara tahun 1973 dan
2001 oleh Board of the International Accounting Standards Committee
(IASC). Pada tahun 2000 anggota Badan ini menyetujui restrukturisasi
IASC dan Konstitusi (Anggaran Dasar) baru IASC. Pada bulan Maret 2001,
IASC Trustee mengesahkan Bagian B Konstitusi baru IASC dan mendirikan
sebuah perusahaan nirlaba Delaware, bernama International Accounting
Standards Committee Foundation, untuk mengawasi IASB. Pada tanggal 1
April 2001, IASB yang baru dibentuk mengambil alih dari IASC tanggung
jawab untuk menetapkan Standar Akuntansi Internasional. Dalam pertemuan
pertama Dewan baru itu mengadopsi IAS dan SICs yang sudah ada. Kemudian
IASB terus melanjutkan pengembangan standar akuntansi international
dengan menyebut standar baru mereka itu dengan sebutan International
Financial Reporting Standards (IFRS).
Oleh karena itu, International Financial Reporting Standards ini terdiri dari:
1. International Financial Reporting Standards (IFRS) - standar yang dikeluarkan setelah tahun 2001
2. International Accounting Standards(IAS) - standar yang diterbitkan sebelum tahun 2001
3.
Interpretations originated from the International Financial Reporting
Interpretations Committee (IFRIC) - yang diterbitkan setelah tahun 2001
4. Standing Interpretations Committee (SIC) - yang diterbitkan sebelum 2001
IFRS statements yang masih berlaku:
1. IFRS 1 First time Adoption of International Financial Reporting Standards
2. IFRS 2 Share-based Payment
3. IFRS 3 Business Combinations
4. IFRS 4 Insurance Contracts
5. IFRS 5 Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
6. IFRS 6 Exploration for and Evaluation of Mineral Resources
7. IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures
8. IFRS 8 Operating Segments
9. IFRS 1: Presentation of Financial Statements
10. IFRS 2: Inventories
11. IFRS 7: Cash Flow Statements
12. IFRS 8: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors
13. IFRS 10: Events After the Balance Sheet Date
14. IFRS 11: Construction Contracts
15. IFRS 12: Income Taxes
16. IFRS 14: Segment Reporting (superseded by IFRS 8 on January 1, 2008)
17. IFRS 16: Property, Plant and Equipment
18. IFRS 17: Leases
19. IFRS 18: Revenue
20. IFRS 19: Employee Benefits
21. IFRS 20: Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance
22. IAS 21: The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates
23. IAS 23: Borrowing Costs
24. IAS 24: Related Party Disclosures
25. IAS 26: Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans
26. IAS 27: Consolidated Financial Statements
27. IAS 28: Investments in Associates
28. IAS 29: Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
29. IAS 31: Interests in Joint Ventures
30. IAS 32: Financial Instruments: Presentation (Financial instruments disclosures are in IFRS 7 Financial Instruments: Disclosures, and no longer in IAS 32)
31. IAS 33: Earnings Per Share
32. IAS 34: Interim Financial Reporting
33. IAS 36: Impairment of Assets
34. IAS 37: Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets
35. IAS 38: Intangible Assets (summary)
36. IAS 39: Financial Instruments: Recognition and Measurement
37. IAS 40: Investment Property
38. IAS 41: Agriculture
Sumber: http://blog-akuntansi.blogspot.com/2010/05/international-financial-reporting.html
Sejarah Umum Akuntansi dan Perkembangannya hingga ke Indonesia
Keberadaan
akuntansi pada saat ini tidak lepas dari kebutuhan masyarakat di bidang
sosio-bisnis yang mengikuti perkembangan peradaban. Kaidah-kaidah,
konsep-konsep dan teknik-teknik akuntansi berkembang dari satu pemikiran menuju
pemikiran berikutnya untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan informasi
keuangan, sebagai konsekuensi logis dari perkembangan dunia usaha. Berikut ini
perkembangan akuntansi dimulai pada pra industrisasi revolusi sebelum masehi
sampai era multinasional.
Langganan:
Komentar (Atom)



